Senin, 15 Februari 2010

Aparat Kementerian Agama Harus Merubah Pola Pikir


Foto
Jakarta(Pinmas)--Menteri Agama Suryadharma Ali berharap aparatur Kementerian Agama semakin memiliki wawasan dan cara berpikir yang lebih komprehensif, dinamis dan sistematis dalam melihat tugas dan fungsinya. Upaya tersebut seiring dengan kemampuan menyesuaikan dengan tuntutan dinamika masyarakat, bangsa dan negara.
Harapan tersebut disampaikan Menteri Agama dalam sambutan yang diwakili Sekjen Bahrul Hayat, Ph.D pada penutupan Rapat Kerja Nasional Kementerian Agama Tahun 2010 di Jakarta, Rabu (3/2) malam. "Tanpa ada perubahan pola pikir yang sangat mempengaruhi cara bertindak kita, maka kita akan kesulitan untuk membangun Kementerian Agama ini sebagai lembaga yang memiliki kredibilitas tinggi, bersih dan berwibawa," papar Menag.
Karena itu Menag meminta agar seluruh peserta Rakernas mensosialisasikan arah dan program Kementerian Agama lima tahun ke depan kepada aparatur Kemenag di jajaran satuan kerja masing-masing. Demikian pula apa yang disepakati dan diperoleh dari rapat ini hendaknya ditindaklanjuti di tempat tugasnya masing-masing, dengan menjadikan hasil Rakernas ini sebagai pedoman dan spirit dalam setiap pengambilan kebijakan.
"Mari kita rubah paradigma kita selama ini bahwa hasil-hasil Rakernas hanya sekedar menjadi dokumentasi tahunan yang kurang memiliki kontribusi nyata dalam pelaksanaan tugas kita," pinta Menag.
Dalam pada itu Sekjen Bahrul Hayat Ph. D menyampaikan prestasi cukup menggembirakan yang dicapai pada tahun 2009 lalu. Yaitu, telah diakuinya lembaga pendidikan madrasah di tanah air oleh UNESCO (United Nations Educational Scientific and Cultural Organization)- organisasi pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan di PBB.
"Belum lama ini tokoh-tokoh pendidikan dari berbagai negara tiba di tanah air, mereka melihat-lihat madrasah dan memberikan apresiasi, ini menggembirakan kita," ungkap Bahrul.
Ia optimis kendati masih dibatasi dana, sarana dan prasarana namun lembaga pendidikan di lingkungan Kementerian Agama dapat menghasilkan prestasi yang semakin baik. Prestasi itu terukir antara lain dari hasil ujian nasional yang mencapai nilai yang tidak jauh berbeda dengan nilai yang dicapai siswa sekolah umum. "Suatu ketika nilai ujian anak madrasah bisa lampaui anak sekolah," ucap pejabat yang pernah bertugas di lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional ini.
Tidak kalah menggembirakan, kata Bahrul, adalah prestasi yang dicapai mahasiswa di lingkungan Kemenag, seperti di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, para wisudawan kendati dari mahasiswa eksakta, matematika, fisika namun mereka juga mampu menghapal Alquran 30 juz. "Saya dengar mulai tahun ini UIN malang akan menerima mahasiwa dari Sudan, biasanya kita yang mengirim mahasiswa ke Sudan," kata Bahrul sumringah. (ks)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar