Senin, 15 Februari 2010

Yang Terpenting Bimbingan Bagi Jemaah


Foto
Jakarta(Pinmas)-- Kehadiran asosiasi kelompok bimbingan ibadah haji dan umroh merupakan suatu yang penting dalam pembinaan dan penyiapan jemaah haji Indonesia. Peran serta mereka adalah sebagai sikap proaktif terkait UU No 13 tahun 2008 yang menyebutkan penyelenggaraan haji adalah tugas nasional bukan Kementerian Agama saja, tapi seluruh komponen bangsa.
``Yang terpenting adalah bagaimana kita bersama meningkatkan kualitas bimbingan bagi jemaah haji kita. Kita sambut baik asosiasi ini, agar dapat proaktif membimbing jemaah kita terkait dengan UU No 13/2008. Fasilitas bagi jemaah memang penting, namun yang terpenting bimbingan bagi mereka dalam rangka mencapai haji mabrur,`` kata Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Abdul Ghafur Djawahir di sela-sela acara pembukaan Mukernas I Asosiasi Bina Haji dan Umroh Nahdlatul Ulama (Asbihu NU) di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur, kemarin.
Menurut Ghafur pemerintah dengan segala keterbatasannya hanya mampu membimbing 14 kali pertemuan saja di KUA KUA yang ada. ``Dan itu kami rasakan kurang untuk menyiapkan kemandirian jemaah kita. Oleh karenanya kami perlukan Asbihu dan organisasi sejenis sebagai mitra pembina jemaah kita,`` kata pria asal Pekalongan yang kehadirannnya di Mukernas Asbihu mewakili Menteri Agama Suryadharma Ali.
Dia juga berharap pembinaan juga dilakukan sekembalinya di tanah air, agar para haji yang baru tiba tersebut dapat menjadi agen perubahan yang efektif di masyarakat dimana mereka berada.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum Asbihu NU KH Manarul Hidayat, mengatakan latar belakang NU mendirikan Asbihu adalah fakta bahwa saat ini ada 2200 KBIH dari jumlah itu 1800 nya merupakan milik NU secara organisasi maupun orang-orang NU secara pribadi.
``Selain itu setiap tahun hampir 70 prosen calon haji Indonesia adalah berbasis NU. juga sebagai potensi dan aset untuk mensukseskan kegiatan haji sesuai UU No 13. Juga untuk menyelamatkan haji dari paham-paham diluar Ahlussunnah Wal Jamaah ala NU,`` kata Manarul.
Dia menegaskan bahwa penyelenggara haji plus dan penyelenggara yang lain tidak perlu takut, karena prinsipnya Asbihu NU menitikberatkan pada bimbingan dan pembinaan bukan penyelenggaraan. ``Kita serahkkan penyelenggaraan kepada pemerintah, dan kita adalah mitra pemerintah dengan peran kita sebagai pembimbing dan pembina calon jemaah haji. Dan kami tegaskan bahwa Asbihu bukan wadah politik,`` katanya.(sir/ts)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar